Sunday, October 30, 2016

Pengertian Sistem Sosial

Pengertian Sistem Sosial Lengkap Beserta Definisi Menurut Para Ahli -  sistem sosial dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain., dan saling pengaruh-mempengaruhi, dalam kesatuan. 
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan SISTEM SOSIAL.
Pengertian Sistem Sosial Lengkap
Sistem adalah istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang menjadi kesatuan atau kebulatan yang kompleks. Sistem merupakan jarintan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, untuk menjalankan fungsi masing-masing untuk menghasilkan atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi sasaran bersama.
Proses-proses dalam sistem sosial :
A.    Komunikasi
B.     Memelihara tapal batas
C.     Penjalinan sistem
D.    Sosialisasi
E.     Pengawasan sosial
F.      Pelembagaan
G.    Perubahan social
Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu suatu keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan.
Alvin L. Bertrand, suatu sistem sosial terdapat :
A.    Dua orang atau lebih
B.     Terjadi interaksi antara mereka
C.     Bertujuan 
D.    Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya.
Dalam sistem sosial pada umumnya terdapat proses yang saling
mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena adanya saling keterkaitan
antara satu unsur dengan unsur lainnya.
Margono Slamet, sistem sosial dipengaruhi oleh ekologi; demografi; kebudayaan; kepribadian; waktu, sejarah, dan latar belakang.
Ciri utama sstem sosial menerima unsur-unsur dari luar (terbuka).
Namun juga menimbulkan terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsure lainnya (internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya (eksternal).
Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin dan Yunani, istilah "sistem" diartikan sebagai mengabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang merupakan suatu kesatuan. Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Analisis Tingkat Kemacetan Lalu Lintas di Desa Batu Merah Ambon


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang

2.    Rumusan Masalah

3.    Tujuan Penelitian

4.    Pembatasan Masalah

5.    Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUN PUSTAKA

1.    Defenisi kemacetan

2.    Pengertian Lalu lintas

3.    Pengertian Jalan Arteri

4.    Pengertian Utilitas

5.    Pengertian Transportasi

6.    Pengertian Perkotaan

7.    Batu Merah

BAB III METODE PENELITIAN

1.    Metode Penelitian

2.    Variabel Penelitian

3.    Teknik Pengambilan Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.    Hasil Penelitian

2.    Pembahasan

a.    Sebab-sebab terjadinya kemacetan lalu lintas di Jl. Jenderal Sudirman

b.    Dampak Negatif Kemacetan Lalu Lintas di Jl. Jenderal Sudirman

c.    Metode Analisis SWOT

d.    Solusi untuk Permasalahan Sebab-Sebab Terjadinya Kemacetan

BAB V PENUTUP

1.    Kesimpulan

2.    Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN







KATA PENGANTAR



          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, kami dapat menyelesaikan Proposal tentang “ANALISIS TINGKAT KEMACETAN LALU-LINTAS DI BATU MERAH (JL. JENDRAL SUDIRMAN)” di Kota Ambon kiranya makalah ini dapat bermanfaat  meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Dan juga kami berterima kasih selaku pada Dosen mata kuliah Studio Proses Perencanaan yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Sebab-sebab dari kemacetan di Batu Merah, Ambon. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

























BAB I

  Pendahuluan



1.    Latar Belakang



Lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain, oleh karena itu lalu lintas merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas terganggu atau terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat akan mengalami gangguan. Gangguan-gangguan ini akan berdampak negatif pada masyarakat pengguna jalan.

Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan bersama dan sangat penting untuk diselesaikan. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka semua kerugian yang timbul akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat pengguna jalan itu sendiri, dan apabila masalah ini bisa terpecahkan dengan baik, maka masyarakat pengguna jalan sendiri yang akan merasakan manfaatnya.

Masalah kemacetan transportasi lalu lintas memang sering kali terjadi di daerah perkotaan yang ada di indonesia, termasuk masalah lalu lintas yang terjadi di Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon. Konsentrasi kendaraan banyak menumpuk di area ini pada jam-jam tertentu. Hal itu terjadi karena jumlah kendaraan selalu bertambah dan tidak diimbangi dengan perluasan area jalan raya. Selain itu juga penyeberang jalan yang tidak mempunyai tempat penyeberangan khusus, sehingga seringkali menghambat laju kendaraan yang menyebabkan kemacetan.

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.

           






2.    Rumusan Masalah

Kemacetan lalu lintas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Masalah yang akan dikaji dalam masalah ini adalah:

a.    Apa yang menjadi penyebab kemacetan transportasi lalu lintas di Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon?

b.    Apa dampak negatif dari kemacetan lalu lintas?

c.    Bagaimana mengatasi kemacetan transportasi lalu lintas di Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon?



3.    Tujuan penelitian

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui:

1.    Sebab-sebab terjadinya kemacetan transportasi lalu lintas di Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon.

2.    Dampak yang ditimbulkan akibat kemacetan Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon.

3.    Cara mengatasi kemacetan yang terjadi di Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon.



4.    Pembatasan Masalah

Kelompok I merasa perlu melakukan pembatasan masalah agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dari tujuan yang semula direncanakan. Maka Kelompok I menetapkan batasan yaitu Membahas tentang Kemacetan pada Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon, dimulai dari titik rawan 1 (Turun-turun Galunggung) sampai titik rawan 4 (Tikungan Mardika).



5.    Manfaat penelitian

Bagi Pembaca :

Manfaat darihasil penelitian ini adalah dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah kemacetan lalu lintas yang terjadi di daerah Batu Merah. Makalah ini juga bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai sebab dan cara mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di daerah Batu Merah.

Bagi Penulis :

Kami sebagai mahasiswa , makalah (Tugas) ini bertujuan agar kami mendapat wawasan dan pengalaman agar kedepannya bisa menjadipedoman untuk menyelesaikan skripsi , serta mendapatkan nilai untuk mata kuliah “proses perencanaan”.






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.    Landasan Teori

1.1 Definisi kemacetan

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melibihi kapasitas jalan. Kemacetan merupakan situasi yang disebabkan karena adanya hambatan. Kemacetan banyak terjadi dikota-kota besar terutama yang tidak mempunyai transportasi umum yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Dapat dikatakan bila kemacetan merupakan suasana menumpuknya kendaraan yang ada dijalan raya yang disebabkan oleh kapasitas jalan yang tidak sepadan dengan jumlah kendaraan yang ada. Angka dari jumlah kendaraan yang terus bertambah dan kapasitas jalan yang tetap menyebabkan terjadinya penumpukan jumlah kendaraan di jalan raya.

1.2 Pengertian Lalu lintas

Pengertian mengenai lalu lintas didalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 didefenisikan sebagai gerak kendaraan dan orang diruang lalu lintas jalan. Sedang yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung. Dalam hal ini kaitan antara kendaraan dan orang dengan ruang lalu lintas keberadaannya selalu berdampingan. Dalam hal ini pemerintah memiliki tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manejemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu lintas dijalan di atur dalam perundang-undangan menyangkut arah lalu lintas, prioritas menggunakan jalan, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan. Dalam kaitannya dengan hal ini sebenarnya peran pemerintah dalam mengatur lalu lintas sudah optimal. Akan tetapi karena para pengguna jalan yang semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu, sudah tentu menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk terus memberikan kontribusinya dalam menyediakan suasana lalu lintas yang baik.

1.3 Pengertian Jalan Arteri


Jalan arteri adalah jalan yang menghubungkan jalan utama dengan jalan-jalan wilayah/kota-kota lainnya. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani (angkutan) utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,kecepatan rencana > 60 km/jam, lebar badan jalan > 8 m, kapasitas jalan lebih besar dari pada volume lalu lintas rata-rata, tidak boleh terganggu dengan kegiatan lokal, dan jalan primer tidak terputus, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.









1.4 Pengertian Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Transportasi sendiri dibagi tiga, yaitu tranportasi darat, laut dan udara.



1.5 Pengertian Perkotaan

Menurut Cristaller perkotaan merupakan wilayah yang memiliki fungsi menyelenggarakan penyediaan jasa-jasa bagi daerah lingkungannya. Dalam pandangan ini, dapat dikatakan bila perkotaan merupakan daerah penyedia jasa bagi daerah-daerah yang ada disekitarnya. Jika ini ditarik kearah permasalahan tentang kemacetan lalu lintas yang ada, bisa dikatakan kepadatan daerah perkotaan terjadi karena kota menyediakan penyelenggaraan jasa-jasa bagi daerah-daerah yang ada disekitarnya. Kemacetan yang terjadi di wilayah perkotaan merupakan akibat dari menumpuknya kendaraan dari daerah sekitar perkotaan yang mengadakan aktifitas diwilayah perkotaan.

1.6 Batu Merah

Batu Merah adalah desa di Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku, Indonesia. Batu Merah merupakan pusat pemukiman penduduk muslim di Kecamatan Sirimau, Ambon. Batu Merah terbagi atas dua bidang, Batu Merah Atas/Batu Merah luar dan Batu Merah Bawah/Batu Merah dalam. Kawasan batu merah merupakan kawasan yang berada di jalur pusat kota ambon. Sebagai kawasan yang strategis kawasan ini berkembang cepat sebagai kawasan campuran permukiman perdagangan dan jasa serta perkantoran.






BAB III

METODE PENELITIAN



a. Metode Penelitian

1. Waktu dan Tempat
    Lokasi penelitian ini adalah di Jln. Jend Sudirman, Batu Merah, Ambon karena setiap harinya lokasi ini menjadi pusat lemacetan di Kota Ambon. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2016 dan dilanjutkan pada tanggal 2 & 3 November 2016, pukul 15.30 -19.00 WIT.

2. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian antara lain:

·         Kamera HP

·         Stopwatch

·         Pena

·         Buku

·         Kalkulator



b. Variabel Penelitian

Pengertian variabel adalah ukuran, sifat atau cirri yang dimiliki oleh anggota satu kelompok atau set yang dimiliki oleh kelompok.

Berdasarkan pengertian diatas maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu :

1. Variabel Bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor penyebab kemacetan lalu lintas.

2.Variabel Terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu kemacetan lalu lintas di batu merah.

Variabel Bebas
Variabel Terikat
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas di Batu Merah :
·         Jumlah Kendaraan
·         Penyebrang jalan
·         Buka tutup jalur
·         Lebar jalan
·         Parkir Liar

·         Kemacetan di Batu Merah









C.Teknik Pengambilan Data

Dalam penelitian ini kami sebagai penulis menggunakan 2 Teknik pengambilan data yaitu : 1. Teknik observasi
Teknik observasi yang kami lakukan yaitu dengan cara pengambilan data langsung ke lapangan. Data yang di dapat dari hasil teknik observasi tersebut yaitu :

·         Jumlah Parkir liar di sepanjang jalan dari titik A - titik D.

·         Jumlah dan Waktu yang ditempuh untuk menyebrang jalan pada situasi macet

·         Jumlah kendaraan yang keluar masuk ke area Batu Merah Dalam

·         Jumlah kendaraan yang terperangkap macet dari Titik A – Titik D.

·         Kecepatan kendaraan saat menerobos kemacetan



2. Teknik wawancara
Teknik wawancara yang kami lakukan ini dengan cara kami langsung mewawancarai narasumber yaitu seorang Polisi lalu lintas yang bertugas
dan KASUBBAG Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Kota Dinas Perhubungan Kota Ambon (Bpk.  Viktor).






BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Penelitian

Dari penelitian yang kami lakukan kami memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Terdapat 4 titik rawan kemacetan lalu lintas yang ada di Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon, yaitu :

a.    Titik rawan 1 : Terletak pada turun-turun Galunggung, tepatnya pada Zebra cross     depan Masjid Agung An’Nur.

b.    Titik rawan 2 : Terletak pada percabangan jalan arah Batu Merah atas dan arah Batu Merah bawah.

c.    Titik rawan 3 : Terletak pada pertigaan terminal Batu Merah Dalam.

d.    Titik rawan 4 : Terletak pada tikungan Mardika.

2. Terdapat 21 kendaraan yang parkir liar dari titik a-b. Dan 4 kendaraan dari titik b-c.
     Kendaraan-kendaraan ini didominasi oleh kendaraan roda dua

3. Jumlah kendaraan yang keluar-masuk Batu Merah Dalam per 30 menit adalah 232 unit
    kendaraan yang didominasi oleh kendaraan roda dua dengan jumlah 206 unit dan
    kendaraan boda empat dengan jumlah 26 unit, yang didominasi oleh angkutan umum.

4. Jumlah kendaraan yang terperangkap dari titik A-D adalah 64 unit dengan rincian 4 mobil
    truk, 15 angkutan umum, dan 45 mobil pribadi
(data ini diambil saat kami berada di
    tempat kejadian pada pukul 17.30 WIT)

























5. Kecepatan kendaraan saat menerobos kemacetan

    Tabel waktu tempuh kendaraan untuk menerobos kemacetan

Kendaraan
Waktu tempuh
V =
  1
5 Menit
3,477 km/jam
 2
3 Menit
5,7996 km/jam
3
4 Menit
4,348 km/jam
4
6 Menit
2,898 km/jam
5
7 Menit
2,484 km/jam
6
5 Menit
3,477 km/jam
7
4 Menit
3,348 km/jam
8
8 Menit
2,179 km/jam
9
7 Menit
2,484 km/jam
10
8 Menit
2,179 km/jam
11
3 Menit
5,799 km/jam
12
6 Menit
2,898 km/jam
13
7 Menit
2,489 km/jam
14
8 Menit
2,174 km/jam



     =   3,358 km/jam



Jarak antara titik rawan 1 sampai titik rawan 2 adalah 110m. Jarak antara titik rawan 2 sampai titik rawan 3 adalah 70m. Jarak antara titik rawan 3 sampai titik rawan 4 adalah 110m. Jadi jarak dari Titik 1 – Titik 4 adalah 290 m.








4.2 Pembahasan

Dalam bagian pembahasan ini akan dibahas mengenai sebab-sebab terjadinya kemacetan transportasi lalu lintas yang ada di wilayah Batu Merah. Wilayah Batu Merah seringkali terjadi kemacetan lalu lintas, sehingga perlu diketahui penyebab mengapa hal itu terjadi. Selain itu, menyelidiki tentang bagaimana cara untuk mengatasi kemacetan transportasi lalu lintas juga perlu dilakukan untuk menemukan solusi atas kemacetan transportasi lalu lintas yang terjadi di wilayah Batu Merah



4.2.1 Sebab-sebab terjadinya kemacetan lalu lintas di Jl. Jenderal Sudirman

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas di Kota Ambon khususnya di Jl. Jelnderal Sudirman, Batu Merah. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1.    Banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan





























Tabel Proyeksi jumlah kendaraan 5 tahun kedepan

Tahun
Jumlah Kendaraan
2016
128.060
2017
137.024
2018
146.615
2019
158.878
2020
169.999
2021
181.898
2022
194.630



A = Ao + A1

A = Tahun yang akan dicapai

Ao = Tahun awal

A1 = rata-rata pertumbuhan  kendaraan/tahun



A1 = Ao – (A-1) . Ao  
         
(A-1)

A1 = Jumlah rata-rata pertumbuhan kendaraan/tahun
Ao = Tahun awal
A-1 = Tahun sebelum tahun awal





2.    Kendaraan yang parkir sembarangan di pinggiran jalan

Banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jln. Jenderal Sudirman. Kendaraan-kendaraan yang parkir di badan jalan tersebut menempati jalan yang seharusnya dilalui oleh kendaraan yang melintas. Hal ini menyebabkan penyempitan area Jln. Jenderal Sudirman yang mengakibatan arus kendaraan menjadi tersendat.

Dari data yang di dapat dengan cara menghitung langsung dilapangan, jumlah kendaraan yang parkir di badan jalan pada saat terjadi kemacetan lalu lintas adalah sebanyak 24 kendaraan, yang didominasi kendaraan roda dua.

Tidak adanya lahan parkir menjadi alasan warga sekitar memarkirkan kendaraan di area jalan.

3.    Beralihnya masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi pribadi

Meningkatnya taraf hidup masyarakat serta ingin meningkatkan status sosial tiap pribadi menjadi beberapa faktor orang mulai beralih dari menggunakan kendaraan umum ke kendaraan pribadi. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan luas jalan.

4.    Keluar masuk mobil dan motor dari dan menuju Batu Merah Dalam

Dari data yang di dapat dengan cara menghitung langsung dilapangan, rata-rata jumlah kendaraan yang keluar masuk Batu Merah Dalam per 30menit adalah 232 unit

5.    Tidak ada jembatan penyeberangan

Hal ini yang menjadi salah satu penyebab kemacetan di Titik C. Dari data yang di dapat dengan survey langsung, orang yang lalu lalang di Batu Merah (Titik C) rata-ratanya per 30menit berjumlah 17kali penyeberangan, yang di manawaktu untuk menyeberang yaitu 7-15detik , sangat menghambat laju lalu lintas di titik ini

6.    Keberadaan Terminal Batu Merah Dalam

Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan Dinas Perhubungan Kasubag Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Kota Ambon, Bpk. Victor mengatakan bahwa keberadaan terminal Batu Merah Dalam tidak sesuai dengan peruntukan lahan, sehingga terminal Batu Merah Dalam direncanakan akan ditutup. Dari banyaknya angkutan Batu Merah Dalam yang beroperasi, jumlah kendaraan yang memiliki izin operasi resmi dari Dinas Perhubungan hanya sebanyak 24 kendaraan. Selain itu, kondisi kendaraan trayek Batu Merah Dalam dapat dikatakan tidak layak beroperasi. Dikatakan tidak layak dilihat dari kondisi kendaran yang sudah tua, berkarat, emisi gas buang yang melebihi standar, dll. Bagi Dinas Perhubungan hal ini cukup sulit diatasi dikarenakan trayek Batu Merah Dalam tidak melintasi titik-titik swiping ditambah kurangnya petugas yang ada di terminal tersebut dikarenakan belum adanya penerimaan PNS. Dengan kurangnya petugas yang hanya berjumlah 3 orang, maka swiping pada wilayah tersebut tidak dapat dilakukan hal ini berdasarkan undang-undang No 22 tahun 2009 pasal 262, 264, 266. 268: Petugas yang menahan kendaraan harus seorang PPNS(Penyidik Pegawai Negeri Sipil) dan harus didampingi oleh Polisi Lalu Lintas.



7.    Kesempatan Kredit Kendaraan Murah yang ditawarkan Perusahaan Kepada Masyarakat

Perusahaan-perusahaan penjual mobil dan motor (Dealer) memberikan berbagai penawaran kredit kendaraan yang cukup ringan bagi masyarakat. Hal ini mengakibatkan minat masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi semakin tinggi diakibatkan cicilan kendaraan yang murah. Minat yang tinggi untuk membeli kendaraan pribadi menyebabkan jumlah kendaraan semakin bertambah yang mengakibatkan resiko terjadinya kemacetan lalu-lintas semakin tinggi.



4.2.2 Dampak Negatif Kemacetan Lalu Lintas di Jl. Jenderal Sudirman bagi Masyarakat Pengguna Jalan

Ada beberapa macam dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kemacetan lalu lintas, diantaranya yaitu:

1.    Pemborosan bahan bakar kendaraan, hal ini dapat terjadi karena kendaraan yang berjalan pelan akan menyita banyak waktu dan energi.

2.    Menimbulkan polusi udara dan suara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi dan tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.

3.    Akan mengganggu aktivitas ekonomi, misalnya pengiriman barang.

4.    Dapat menghambat aktivitas masyarakat, misalnya terlambatnya masyarakat yang akan berkantor atau bersekolah.

5.    Mengganggu kelancaran keadaan darurat, seperti ambulance dan pemadam kebakaran pada waktu genting.







4.2.3      Solusi untuk Permasalahan Sebab-Sebab Terjadinya Kemacetan



1.    Banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan

Solusi kelompok bagi permasalahan ini yaitu menjalankan proyek pemerintah yaitu proyek pembangunan jembatan layang. Dalam hal ini proyek pembangunan jembatan layang untuk menambah kapasitas jalan. Saat proyek ini berhasil, akan ada 4 lajur di jalan tersebut. 2 lajur di jalan bagian bawah, dan 2 lajur di jalan bagian atas. Kepadatan kendaraan untuk beberapa tahun kedepan dapat dikurangi dengan adanya proyek ini.

2.    Kendaraan yang parkir sembarangan di pinggiran jalan .

Bagi mereka yang memarkirkan kendaraan di badan jalan (sepanjang rambu dilarang parkir) harus diberikan tindakan tegas yaitu menderek dan menilang kendaraan-kendaraan yang parkir sembarangan.

3.    Beralihnya masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi pribadi

Membuat program plat ganjil-genap dan menaikan pajak kendaraan bagi pemilik kendaraan pribadi agar masyarakat dapat terpaksa beralh ke kendaraan umum.

4.    Keluar masuk mobil dan motor dari dan menuju Batu Merah Dalam

5.    Tidak ada jembatan penyeberangan

Hal ini mengakibatkan para penyeberang yang di dominasi para pejalan kaki mengakibatkan laju kendaraan tersendat. jika adanya jembatan penyeberangan orang , maka resiko kecelakaan bagi penyeberang dapat terhindar dan masalah tersendatnya laju kendaraan dapat dikurangi.

6.    Keberadaan Terminal Batu Merah Dalam

Berdasarkan informasi yang di dapat dari Dinas Perhubungan, Terminal Batu Merah Dalam direncanakan akan dihentikan pengoperasiannya. Sedangkan untuk Rute angkutan Batu Merah Dalam itu sendiri, akan diatur oleh Dinas Perhubungan Kota Ambon.

7.    Kesempatan Kredit Kendaraan Murah yang ditawarkan Perusahaan Kepada Masyarakat

Perlu adanya kerja sama antara pemerintah dengan perusahaan-perusahaan penjual mobil dan motor (Dealer) dalam hal penjualan kendaraan. Dimana pemerintah membuat peraturan khusus untuk calon pembeli kendaraan diharuskan memiliki tempat parkir pribadi sebagai syarat untuk mendapatkan izin pembelian kendaraan. Calon pembeli yang tidak memiliki tempat parkir pribadi tidak diberi izin untuk melakukan pembelian kendaraan. Secara tidak langsung pemerintah membatasi kemacetan dengan cara mengurangi kendaraan pribadi.





















BAB V

PENUTUP



5.1 Kesimpulan


Kemacetan transportasi lalu lintas merupakan masalah yang semakin lama semakin kompleks di wilayah perkotaan, termasuk di wilayah Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah, Ambon. Masalah kemacetan di Batu Merah sering terjadi karena jalan yang bercabang dalam jarak dekat dan banyaknya kendaraan keluar masuk dari arah Batu Merah Dalam ke arah Batu Merah atas atau Batu Merah Dalam ke Mardika dan sebaliknya. Begitu juga dari arah Batu Merah bawah ke arah Pusat Kota maupun dari arah Batu Merah atas ke arah Batu Merah bawah. Masalah kemacetan juga muncul dari para pejalan kaki yang menyeberang di Jl. Jenderal Sudirman, Batu Merah. Berbagai dampak negatif pun muncul ketika kemacetan, selain membuang banyak waktu juga membuat bahan bakar kendaraan menjadi menipis. Kemacetan merupakan masalah yang serius yang harus diatasi oleh semua masyarakat dan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.



4.2 Saran

Upaya-upaya untuk menanggulangi masalah kemacetan transportasi ini perlu terus dilakukan agar permasalahan kemacetan lalu lintas dapat teratasi. Kesadaran untuk bersama-sama menggunakan sarana transportasi yang aman dan lancar menjadi hal utama yang perlu dilakukan. Sehingga menciptakan sarana transportasi yang aman dan lancar dapat tercapai. Adapun cara yang harus dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalulintas yang disebabkan oleh kelakuan para pengguna jalan itu sendiri, seperti :

a.    Dengan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Perlu adanya penyediaan fasilitas transportasi umum berkapasitas besar seperti Bus serta penyediaan halte bagi para pengguna transportasi umum dan pembatasan kendaraan pribadi pada hari-hari tertentu.

b.    Membuat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan pejalan kaki harus membiasakan diri berjalan di trotoar dan menyebrang di jembatan penyebrangan.

c.    Pengguna jalan harus memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan jika melanggar harus mendapat sanksi tegas.

d.    Jika ingin naik angkutan umum, harus naik pada halte yang telah disediakan begitu pula hendak turun.