KONSEP – KONSEP GEOLOGI LINGKUNGAN YANG RELEVAN DENGAN KEADAAN INDONESIA
A. Pendahuluan
Geologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bumi. Yang meliputi
bagian permukaan dan bawah permukaan, batuan sebagai komponen penyusun,
serta proses – proses fisik yang membentuk selama waktu geologi (eksogen
dan endogen). Lingkungan yakni total keseluruhan dari suatu keadaan.
Lingkungan meliputi kondisi fisik dan social budaya. Kondisi fisik
berupa bentuk lahan, udara, air, dan gas. Sedangkan social budaya
meliputi etika, ekonomi, estetika, dan kenyamanan.
Geologi
Lingkungan adalah geologi terapan yang dipusatkan pada keseluruhan
keadaan spectrum dari kemungkinan saling mempengaruhi antara manusia dan
lingkungan fisik. Geologi Lingkungan sendiri memiliki konsep – konsep
fundamental. Yang pada umumnya menjelaskan tentang aktivitas bumi serta
dampak dari proses – proses fisik geologi yakni endogen dan eksogen.
B. Konsep – konsep Geologi Lingkungan
Dalam
Ilmu Geologi Lingkungan tidak pernah terlepas dari pemahaman mengenai
bumi beserta isi dan aktivitasnya. Terdapat 7 Konsep Geologi Lingkungan
yang perlu dipahami oleh planner dalam perencanaan suatu wilayah. Secara
umum konsep – konsep tersebut menjelaskan bahwa bumi pada dasarnya
merupakan suatu sistem tertutup; bumi adalah satu-satunya tempat tinggal
paling sesuai dengan kehidupan manusia, akan tetapi SDA yang dimiliki
sangat terbatas; proses – proses fisik yang terjadi dibumi telah merubah
keadaan bentang alam yang kita miliki; banyak proses – proses alam yang
terjadi di bumi yang membahayakan umat manusia, bencana alam itu harus
kita kenali dan kita hindari dengan merawat alam serta meminimalkan
penggunaan SDA; perencanaan penggunaan lahan dan air harus berusaha
memperhatikan keseimbangan ekonomi dan estetis; dampak dari penggunaan
lahan cenderung bertumpuk; serta komponen fundamental lingkungan
merupakan faktor geologi, dan pemahaman tentang lingkungan memerlukan
beberapa pendekatan melalui ilmu – ilmu kebumian dan disiplin ilmu yang
lain yang berhubungan.
Konsep pertama
menjelaskan bahwa bumi pada dasarnya merupakan sistem tertutup.
Maksudnya, di bumi terdapat berbagai macam peristiwa yang terjadi karena
aktivitas – aktivitas setiap bagian dari bumi. Bumi dikatakan sebagai
system dengan empat buah bagian. Yaitu atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan
litosfer. Di setiap bagian system itu terjadi berbagai macam aktivitas
yang saling berkaitan. Itulah mengapa bumi disebut sebagai suatu sistem
tertutup.
Konsep kedua,
yakni menjelaskan bahwa bumi merupakan satu – satunya tempat yang
paling sesuai dengan kehidupan manusia, akan tetapi sumber daya yang
dimiliki sangat terbatas. Menurut penulis senior dari The Earth and Human Affairs,
Leo F. Laporte, dia mempercayai isi dari konsep kedua termasuk dua
kebenaran pokok, pertama bahwa bumi ini tentu saja satu-satunya tempat
tinggal yang bisa kita tempati. Yang kedua, SDA kita terbatas dan
walaupun ada beberapa SDA yang bisa diperbarui, tetapi masih lebih
banyak SDA yang tak bisa diperbarui. Tentunya akan diperlukan tindakan
yang tepat untuk bisa memanfaatkannya dengan baik sekaligus
melestarikanya.
Konsep ketiga
menjelaskan bahwa proses – proses fisik yang terjadi di bumi mengubah
bentang alam yang kita miliki. Konsep ini memberikan kita suatu
pengetahuan tentang sejarah geologi mengenai proses yang telah terbentuk
pada masa lalu yang saat ini kita masih bisa lihat hasil dari proses –
proses itu. Dengan kata lain, sekarang adalah kunci dari masa lalu, yang
di ungkapkan oleh James Hutton (1785). Dengan mampu malihat semua
keadaan bentang alam di bumi ini pada masa kini, kita bisa mengetahui
proses – proses yang telah terjadi pada masa lalu.
Konsep keempat,
yakni menjelaskan tentang banyak proses alam yang terjadi di bumi yang
membahayakan umat manusia. Sebagai contoh, aktivitas gunung berapi
(meletus), tsunami, erosi, longsor, gempa bumi, dan lain sebagainya.
Semua bencana itu merupakan dampak dari proses – proses yang terjadi di
bumi, karena bumi merupakan suatu sistem yang terus bergerak. Kita
sebagai manusia yang tinggal di bumi harus bisa mengenali bencana alam
dan menghindarinya sebisa mungkin. Juga kita berkewajiban untuk
merawatnya serta menggunakan potensi yang dimiliki bumi secara tepat dan
bertanggung jawab.
Konsep kelima,
menjelaskan tentang perencanaan penggunaan lahan dan pengairan harus
berusaha memperhatikan keseimbangan antara pertimbangan segi ekonomi dan
dari segi yang lain seperti estetika. Dewasa ini pertimbangan sumber
daya alam dan evaluasi keindahan sebuah kawasan sebelum dilakukannya
pembangunan menjadi bagian penting dalam teori “Environmental impact” atau dampak lingkungan.
Konsep keenam, menjelaskan tentang dampak dari penggunaan lahan yang cenderung bertumpuk.
Kemudian yang terakhir yakni
konsep ketujuh
yang menjelaskan tentang komponen fundamental lingkungan merupakan
faktor geologi, dan pemahaman tentang lingkungan memerlukan beberapa
pendekatan melalui ilmu – ilmu kebumian dan disiplin ilmu yang lain yang
berhubungan. Terdapat
perbedaan dalam mempertimbangkan suatu pembangunan sebuah wilayah yang
dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu fisik, biologis, dan
fungsi kedayagunaan. Faktor fisik yaitu pertimbangan keadaan geografis,
proses geografis, proses hidrologi, tipe batuan dan tanah, dan
klimatologi. Faktor biologis yaitu, pertimbangan aktivitas mahluk hidup
terutama tumbuhan dan hewan, perubahan keadaan biologis atau proses,
spatial analisis terhadap informasi. Faktor fungsi kedayagunaan yaitu,
kegunaan lahan, estetika, keterkaitan antara aktivitas manusia dengan
faktor fisik dan biologis, dan peraturan yang mengatur lingkungan.
C. Konsep – konsep yang Relevan Dengan Keadaan Indonesia
Diantara
ketujuh Konsep Fundamental Geologi Lingkungan tersebut ada beberapa
konsep yang masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Menurut
saya konsep yang relevan yaitu konsep kedua, ketiga, keempat, dan
keenam.
Mengapa
konsep kedua? Yang saya ambil sebagai pengait pada konsep dua yaitu
sumber daya di bumi yang terbatas. Sumber daya alam terbagi menjadi dua
yakni SDA yang bisa diperbaharui dan yang tidak bisa diperbaharui. Semua
SDA itu sangat diperlukan setiap wilayah dalam menunjang kehidupan
masyarakatnya. Begitu pula yang ada di Indonesia. Sumber daya alam di
Indonesia merupakan potensi alam terbesar yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakatnya setiap hari. Masyarakat tidak pernah terlapas
dari penggunaan SDA pada setiap harinya. Mulai dari bangun tidur hingga
tidur kembali. Sebagai contoh adalah penggunaan listrik. Dari penggunaan
listrik tersebut juga menggunakan bantuan SDA yang tidak bisa
diperbaharui yaitu minyak bumi. Perlu waktu yang sangat lama untuk
menghasilkan minyak bumi, bahkan sampai jutaan tahun. Karena pembentukan
minyak bumi dilakukan secara alami oleh organisme tertentu yang ada di
dalam tanah. Selain minyak bumi masih banyak lagi SDA yang dimiliki
Indonesia yang sewaktu – waktu akan habis jika pemakaiannya tidak tepat
guna dan bertanggung jawab.
Sebagai
bukti lain bahwa SDA itu terbatas di Indonesia yakni hasil tambang
(emas, batubara, dll). Tidak selamanya di Indonesia hasil tambang akan
melimpah, sewaktu waktu hasil tamabang itu akan habis. Dan memerlukan
waktu yang panjang untuk mengembalikannya.
Kemudian
penjelasan mengenai hubungan antara konsep ketiga dengan keadaan
Indonesia saat ini. Konsep ketiga secara umum menjelaskan bahwa proses –
proses fisik yang terjadi di bumi merubah bentang alam. Banyak sekali
bukti yang terdapat di Indonesia mengenai hal tersebut. Banyaknya
jajaran pegunungan yang ada di Indonesia adalah salah satunya. Aktivitas
magma serta lempeng di dalam bumi yang mengakibatkan munculnya
perubahan tekstur di daratan atau terbentuknya pegunungan. Contoh yang
lain misalnya munculnya lumpur Lapindo di Sidoarjo. Yang dulunya
daratan, sekarang menjadi lautan lumpur yang mengandung gas. Itulah
sedikit contoh mengenai proses – proses alam yang merubah kondisi fisik
di bumi.
Selanjutnya hubungan konsep keempat dengan Indonesia. Konsep
keempat menjelaskan tentang banyak proses alam yang terjadi di bumi
yang membahayakan umat manusia. Sebagai contoh, aktivitas gunung berapi
(meletus), tsunami, erosi, longsor, dan lain sebagainya. Semua bencana
itu merupakan dampak dari proses – proses yang terjadi di bumi, karena
bumi merupakan suatu sistem yang terus bergerak. Akhir – akhir ini
banyak sekali aktivitas bumi yang mengakibatkan bencana yang menelan
banyak korban di Indonesia. Tanah longsor di Jawa Barat, banjir di
Jakarta, Bandung, dan wilayah lainnya. Gempa bumi di Padang yang
meluluhlantahkan manusia. Yang paling mengerikan yang pernah terjadi di
Indonesia adalah Tsunami. Banyak sekali korban berjatuhan.
Yang terakhir yakni relevansi antara konsep keenam dengan Indonesia saat ini.
D. Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan mengenai konsep – konsep Geologi Lingkungan di atas dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara keadaan Indonesia dengan
beberapa konsep Geologi Lingkungan. Hal itu sangatlah membantu para
planner dalam melakukan suatu perencanaan wilayah, khususnya di
Indonesia. Dengan memperhatikan dan memahami isi dari setiap konsep
tersebut. Karena dalam sebuah perencanaan dibutuhkan suatu pengetahuan
dan referensi yang cukup terkait dengan kondisi geografis suatu wilayah.
Selain itu konsep – kensep Geologi Lingkungan tersebut bisa memberikan
pengetahuan bagi masyarakat mengenai bumi secara umum agar mereka sadar
dan mau memelihara kelestarian sumber daya alam. Tentunya SDA yang
dimiliki Negara Indonesia.
SDA
di Indonesia yang melimpah merupakan modal utama pembangunan nasional.
Sebagai modal utama, sumber daya alam harus dimanfaatkan
sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu
diperlukan pengetahuan dan pemahaman terhadap alam Indonesia. Salah
saunya dengan mempelajari Ilmu Kebumian/ Geologi. Dengan pemanfaatan dan
tindakan pelestarian yang baik, kita bisa berharap SDA yang tersisa
bisa cukup untuk anak cucu kita kelak. Kita juga bisa berharap kita
akan menjadi lebih berarti di catatan geologi pada masa depan daripada
sebuah fossil penunjuk yang memberikan keterangan singkat sejarah bumi,
ketika peradaban manusia telah maju.