Tuesday, October 10, 2017

Penyebab Disparitas Antar Wilayah

Ada beberapa faktor utama penyebab disparitas antar wilayah. Faktor - faktor ini terkait dengan variabel - variabel fisik dan sosial ekonomi wilayah, antara lain :
  1. Geografi
  2. Sejarah
  3. Politik
  4. Kebijakan pemerintah
  5. Administrasi
  6. Sosial budaya
  7. Ekonomi

Tingkat perkembangan wilayah sangat bergantung dengan variasi dan kualitas sumberdaya, topografi, iklim, curah hujan, dsb. Apabila faktor lain tersebut sama, maka kondisi geografi yang lebih baik akan berkembang lebih baik sehingga menyebabkan disparitas antar wilayah.

Demikian juga kondisi masa lalu yang berpengaruh pada perkembangan wilayah di masa depan. Bentuk organisasi dan kehidupan ekonomi pada masa lalu merupakan penyebab penting terutama terkait sistem insentif terhadap kapasitas kerja dan enterpreneurship.

Instabilitas politik sangat mempengaruhi tingkat perkembangan wilayah. Politik yang stabil akan menyebabkan ketidakpastian di berbagai bidang terutama ekonomi sehingga berpengaruh pada iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim. Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.

Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur, terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi. Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.

Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
  • Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
  • Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
  • Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim. Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.

Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur, terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi. Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.

Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
  • Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
  • Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
  • Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim. Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.

Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur, terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi. Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.

Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
  • Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
  • Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
  • Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim. Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.

Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur, terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi. Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.

Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
  • Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
  • Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
  • Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim. Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.

Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur, terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi. Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.

Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
  • Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
  • Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
  • Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim. Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.

Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur, terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi. Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.

Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
  • Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
  • Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
  • Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.

No comments:

Post a Comment