Ada beberapa faktor utama penyebab disparitas antar wilayah. Faktor -
faktor ini terkait dengan variabel - variabel fisik dan sosial ekonomi
wilayah, antara lain :
- Geografi
- Sejarah
- Politik
- Kebijakan pemerintah
- Administrasi
- Sosial budaya
- Ekonomi
Tingkat perkembangan wilayah sangat bergantung dengan variasi dan
kualitas sumberdaya, topografi, iklim, curah hujan, dsb. Apabila faktor
lain tersebut sama, maka kondisi geografi yang lebih baik akan
berkembang lebih baik sehingga menyebabkan disparitas antar wilayah.
Demikian juga kondisi masa lalu yang berpengaruh pada perkembangan
wilayah di masa depan. Bentuk organisasi dan kehidupan ekonomi pada masa
lalu merupakan penyebab penting terutama terkait sistem insentif
terhadap kapasitas kerja dan enterpreneurship.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang
menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat
pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim.
Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.
Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas
antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur,
terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk
mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi
efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu
mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.
Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak
memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi.
Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial
yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu
faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.
Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
- Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
- Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
- Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang
menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat
pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim.
Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.
Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas
antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur,
terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk
mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi
efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu
mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.
Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak
memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi.
Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial
yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu
faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.
Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
- Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
- Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
- Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang
menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat
pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim.
Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.
Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas
antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur,
terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk
mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi
efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu
mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.
Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak
memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi.
Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial
yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu
faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.
Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
- Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
- Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
- Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang
menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat
pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim.
Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.
Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas
antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur,
terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk
mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi
efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu
mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.
Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak
memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi.
Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial
yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu
faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.
Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
- Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
- Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
- Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang
menekankan pertumbuhan ekonomi dengan membangun pusat - pusat
pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang ekstrim.
Selain itu akibat trickle down effect yang tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.
Ketidakefisienan bidang administrasi juga menjadi penyebab disparitas
antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki administrator jujur,
terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien sulit untuk
mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi
efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu
mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.
Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tertinggal umumnya tidak
memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi perkembangan ekonomi.
Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional dan nilai sosial
yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi salah satu
faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.
Faktor ekonomi yang menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
- Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
- Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
- Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
Disparitas antar wilayah juga
diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menekankan pertumbuhan ekonomi
dengan membangun pusat - pusat pertumbuhan sehingga menimbulkan kesenjangan
antar wilayah yang ekstrim. Selain itu akibat trickle down effect yang
tidak terjadi secara efektif dan justru backwash effect yang
mengakibatkan eksplotasi sumberdaya secara berlebihan dari wilayah hinterland.
Ketidakefisienan bidang administrasi
juga menjadi penyebab disparitas antar wilayah. Wilayah yang tidak memiliki
administrator jujur, terpelajar, terlatih dan sistem admistrasi yang efisien
sulit untuk mengalami perkembangan dibanding wilayah yang memiliki administrasi
efisien. Hal tersebut dikarenakan keunggulan sistem administrasi mampu
mengundang investasi karena proses perijinan yang mudah.
Kondisi sosial dan budaya masyarakat
yang tertinggal umumnya tidak memiliki institusi dan perilaku kondusif bagi
perkembangan ekonomi. Masyarakat yang masih primitif, kepercayaan tradisional
dan nilai sosial yang konservatif dan menghambat perkembangan ekonomi menjadi
salah satu faktor penyebab disparitas wilayah terjadi.
Faktor ekonomi yang menyebabkan
terjadinya disparitas wilayah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Perbedaan kuantitas dan kualitas faktor produksi seperti lahan, infrastruktur, tenaga kerja, modal, organisasi, dan perusahaan.
- Akumulasi berbagai faktor seperti lingkaran kemiskinan, baik karena sumberdaya yang terbatas dan ketertinggalan masyarakat yang menyebabkan kemiskinan, maupun kondisi masyarakat yang tertinggal, produktivitas rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pendapatan rendah, konsumsi rendah, standar hidup rendah, pengangguran meningkat yang mengakibatkan wilayah tersebut semakin tertinggal.
- Pasar bebas dan pengaruh spread effect dan backwash effect. Kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor - faktor ekonomi seperti tenaga kerja, modal, perusahaan dan ektivitas ekonomi cenderung terkonsentrasi di wilayah - wilayah berkembang atau maju. Perkembangan wilayah ini terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah sekitar (backwash effect), sedangkan spread effect terjadi lebih lemah dibanding backwash effect sehingga wilayah yang beruntung akan semakin berkembang dan kawasan yang kurang beruntung akan semakin tertinggal.
- Distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan, tenaga kerja, dll.
No comments:
Post a Comment